Senin, 14 April 2014

ini postingan

Terakhir gue pos blog ini tuh pas tanggal 31 Januari kalau gasalah... bener-bener udah 3 bulan lebih blog ini mati suri.. dan gue sebenernya punya banyak something buat di post di blog ini, tapi memang kadang rasa males itu ngalahin kita :v.


Akhirnya gue dapet mood dan kesempatan ngeblog lagi hari ini setelah gue fitness (baca : penyiksaan). Memang bener kata orang, abis berolahraga, kadang otak lebih jalan. Otak gue memang bener-bener jalan sekarang, satpol PP udah dikerahkan buat nyari otak gue yang lagi jalan-jalan, otak dimana kamuuuuu??? *efekkamerayangmutermuterdariatas*


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Sebenernya gue pertama kali tuh mau ngepost tentang proses gimana gue buat cookies sama 2 orang temen gue, yang satu cewek dan yang satu susah cowok.... dan masih bingung dengan orientasi seksualnya *loh*




Ahahaha becanda kok, yang satunya cowok tulen yang gue samarkan namanya menjadi............Clark. Kebagusan? Oke kita ganti namanya jadi Suwardi, setuju?








Dan yang cewek adalah.... Sherly, kira-kira begitulah penulisan namanya. Dia anak dance dan jago buat cookies, inilah kenapa kami nodong dia buat bantuin kami yang hina ini.



But then...... gue tiba-tiba ngebuka buku Marmut Merah Jambu karya Bang Dika di bab pertama yang berjudul Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam. Gue ngerasa gue juga adalah orang yang jatuh cinta diam-diam. Walau secara teknis kalau gue jatuh memang gabisa diam-diam, terakhir kali gue jatuh tuh disekolah, dan sekolah diliburin sampe 3 hari buat perbaikan gedung, bayangin....



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Seminggu sebelum White Day... Suwardi basa-basi ke gue tentang bentar lagi White Day yang menurut gue hari krusial menempati nomor dua di hidup gue setelah Valentine Day, dia berencana untuk buat cookie (Baca : kuki) dan ngasih buat ke cewek yang dia suka (dia bukan homo, untungnya).



Tiba-tiba dalam hati kecil gue pengen ngasih juga ke cewek-yang-namanya-tidak-boleh-disebut, karena dalam beberapa bulan ini gue lagi deket sama dia dan sayangnya.......................................................................... cuma lewat dunia maya, we almost never met in real life. cewek-yang-namanya-tidak-boleh-disebut ini memang rada pemalu sama orang yang mungkin dia rasa belum deket sama dia. Padahal gue gak makan orang lho, serius, cuma hobi ngunyah anak sd aja.



Akhirnya setelah semua setuju, kami nyulik Sherly buat ngajarin kami untuk buat cookiesnya. Kami kaum adam yang kaku dengan namanya mixer, adonan, oven, dan hal-hal aneh lainnya yang gue gak ngerti, harus berhadapan dengan ini. Memang butuh perjuangan ya untuk buat sesuatu buat orang yang kita sayangi.


Berbagai hal lucu yang kami alami mulai dari--ovennya baru mau nyala kalau diputer setelannya pake kaki gue; Suwardi yang dengan polosnya mau masukin telor ke adonan padahal isinya udah jatuh ke lantai; Sherly yang gabisa bedain gula sama garam; dan yang terakhir, cookiesnya rada keras dan gosong.



Setelah akhirnya semua selesai, baru gue nyobain beberapa dari cookies ini. Manis. Tapi agak keras.




Mungkin cookies yang gue buat ini gabeda jauh lah sama perasaan gue selama ini, rasanya memang manis, enak, semua orang pasti suka manisnya. Tapi dengan kerasnya? Gabakal ada yang mau ngemilin sampe habis satu persatu, mungkin orang gamau lagi. Kerasnya ini yang membuat gue harus bertahan, yang buat gue tau mana yang cocok buat gue.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Dari akhir taun 2013 gue udah lumayan suka chat sama si cewek-yang-namanya-tidak-boleh-disebut ini, setelah sebelumnya gue memutuskan buat gak terlalu deket sama cewek yang pernah gue deketin karena gak peka, akhirnya gue dapet orang yang bisa buat gue nyaman lagi. Ntah kenapa, tiap chat sama dia, semua hal bisa kami bicarain mulai dari A-Z, mulai dari Sabang sampai Merauke (?).



Dari beberapa hal yang kami bicarain, ujung-ujungnya mentok ke yang namanya cinta. Suatu hal kalau buat anak ababil kayak kami itu............... manisasempahit.



- Kami beranggapan kalau cinta buat anak seumuran kami ini belum bisa terlalu serius, cuma cinta monyet, lompat sana lompat sini.


- Kami berdua belum mau pacaran, kami masih mau bebas nikmatin hidup kami yang gila ini.


- Kami sama-sama pernah baca buku Raditya Dika, hal yang kami obrolin nyambung semua.



Pokoknya semua hal yang kami ketahui tentang itu, kami omongin semua. Yah walaupun gue ngerti kami masih makhluk kecil yang belom ngerti tentang cinta...... Setidaknya kami berusaha untuk ngerti kata CINTA itu apaan. Yagak?



Gue selalu berusaha buat gimana gue bisa ketemuan langsung sama dia, dan pernah kejadian gak sengaja dan tau apa yang terjadi? Awkward.

Gue juga pernah nawarin dia tumpangan pas ujan, dia nolak dengan alasan nungguin temennya. Oke gue maklumin. 


 Terakhir kami ketemu secara langsung adalah saat dimana tempat les musik gue ngadain konser di mall. Gue berharap banget dia dateng buat nonton gue--dan dia dateng. Gue tau dia dateng mungkin karena ada temennya juga yang ikut konser ini, tapi gue udah bersyukur dia bisa liat gue perform walaupun cuma 1 lagu.



Pas gue memang udah gaada main lagi, gue ngeliat orkes dari bawah panggung sama temen gue. Gue liet dia dari kejauhan, di sisi panggung yang lain. Gue akhirnya berinisiatif buat ngajak dia ngobrol dengan deketin dia lagi. Sama aja. Awkward.



Dari sini gue udah berpikiran, apa kami cuma seru di dunia maya? Apa memang gak ditakdirkan untuk bertemu begitu saja?
Muncul banyak spekulasi di benak gue. Apakah gue harus move (lagi) ke cewek lain?




Jawaban itu muncul ketika hari dimana gue mau ngasih dia cookies yang gue buat sama Suwardi n Sherly. Butuh perjuangan, ketika gue nanya alamat sama kakaknya dan gue tetep  nyasar. Maklum, GPS kepala gue memang rada eror, suka nyasar.

Gue akhirnya gak bisa ketemu rumahnya dan gue bawa balik cookiesnya, besoknya gue nitip ke kakaknya.... Well semua udah selesai.


Malemnya dia bbm gue, kalau dia tadi siangnya les dan dia bilang cookiesnya enak------Seneng banget *lompatlompatkemonas*.

Suwardi? Dia akhirnya stop suka cewek itu dan berusaha move on ke cowok eh cewek lain.


 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Buat jawabannya ? Gue pengen istirahat dulu, dan memang kadang yang begituan datengnya gabisa dikira-kira. Bisa aja besok pagi tiba-tiba gue deket sama orang lain lagi yang bisa buat gue nyaman...



Well...... Sekian aja dari gue... mungkin rada berantakan ya ahaha gue nyambung nulisnya malemnya abis latian buat artweek UIB... Doain ya!!! ahahahhahaha....

Buat penutup gue ambil kata-kata dari buku Raditya Dika Marmut Merah Jambu yang bentar lagi difilm-in..... bakal keluar 8 Mei coooy nonton yaa!!

"Pada akhirnya, orang yang jatuh cinya diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh mulai dari kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam akhirnya hanya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang selalu mereka lakukan, jatuh cinta sendirian."